Selasa, September 09, 2008

sarasehan foto, masihkan dibutuhkan??

Layaknya dalam sebuah pameran foto, terdapat satu sesi yang disebut sarasehan foto. Sebenernya apa sih sarasehan foto itu sendiri? Saya sendiri masih bertanya-tanya apa itu sarasehan foto dan batasannya sampai sejauh mana? Tapi melihat dari yang sudah-sudah, sarasehan foto adalah bagian bentuk dari pertanggungjawaban atas sebuah karya yang sudah kita pamerkan. Hanya saja pada pelaksanaannya sebagian besar dari yang pernah saya datangi justru terlihat seperti pengadilan karya, atau bahasa kerennya justifikasi karya. Orang-orang yg datang malah ada yg menganjurkan si pameris untuk merubah fotonya, baik dari angel atau yg lebih parah sampai ke konsep (beneran loh saya pernah disuruh merubah isi foto). Seorang teman pernah berkata, bahwa foto yang baik adalah foto yang bisa mengkomunikasikan apa yang ingin disampaikan oleh si fotografer kepada si penglihat. dan itu sampai. Dan fotografer Leo Lumanto pernah menyampaikan : "Istilah-istilah under exposure, over exposure, blur itu semua hanya satu kriteria keberhasilan secara teknis. Tidak ada yang salah diluar masalah teknis, karena itu merupakan pengalaman pribadi. Untuk itu seharusnya juga foto tidak untuk diperdebatkan, karena itu pengalaman pribadi." Nah, lalu seperti apa sih sarasehan yg baik itu? Dimana batasan sebuah sarasehan? Dan bagaimana jadinya kalau saraseha itu dihilangkan dari bagian sebuah pameran?

1 komentar:

POPO mengatakan...

kenapa mesti masih grogi atas istilah sarasehan...
ada istilah yg jauh sebelum pameran yg biasa di sebut konsultasi...
pd kasusq anak terminalpun adalah guru untuk konsult q..
sarasehan dalam porsi "PAMERAN" adalah diskusi antara pengkarya n audiens..
sarasehan atau ngobrol foto(dlm bhs shari2)yg bertema pd garis besar pameran..
so...ketika foto kita mampu menuju apa yg kita inginkan maka obrolan pun dg sendirinya akan mengarah kesana..tp bgt juga sbalikny malah lebih parah obrolan melenceng k sgala arah.
Pameran ialah keinginan pengkarya d nilai oleh penikmat..saresehan bentuk formal dr kpedulian penikmat berinteraksi lgsg dg pengkarya..
jd sarasehan ktika dibilang perlu ya perlu...tp ketika dibilang g perlu juga g perlu(smua tergantung misi proyek Pameranny)
knp mesti terpengaruh oleh justis audiens..lebih baik bercermin pada seberapa maks kita dlm pengkaryaan tersebut..